Kamis, 29 Maret 2012

Random Story (2)

…..“Semua akan baik-baik saja”, desahmu sambil meraih jemariku. Aku terpaku, merasakan hangat yang tiba-tiba saja menyeruak di pipi.
Kau mengelus ibu jariku, mencoba menenangkan aku.
“Semua akan baik-baik saja?” aku mengulang pernyataanmu, menjadi sebuah pertanyaan. Engkau  mengangguk dan tersenyum. Hatiku spontan menggumamkan sesuatu, “Kau harus tahu, bahwa senyummu akan menjadi senyuman yang selalu membayangi pikiranku.”
Tiba-tiba saja kau mengangkat jemariku, meletakannya di dadamu.
“Tolong, sentuh hatiku.” Desahmu, lagi. Kemudian kau kecup mereka. Jantungku berdebar keras tanpa kuminta.
Kau menggenggam erat tanganku, dengan sorot mata yang menyatakan bahwa kau sangat mengharapkanku.
Namun semakin lama kau genggam, semakin sakit pula yang kurasakan. Kau menggenggamnya terlalu erat, aku tak kuasa melawan.
Kuperhatikan sorot matamu yang menajam, hingga akhirnya berubah kejam. Ke mana sorot mata lembut yang baru saja kulihat?
Mendadak kau hempaskan jemariku, kau dorong tubuhku.
Kau pergi, berlari kencang menjauhi aku. Kupanggil namamu, namun kau tak juga berbalik dan kembali.
Dirimu berubah menjadi balutan waktu, sedang aku tak dapat meraihmu.
…..